Diawali dari bergeraknya Lembaga Pendidikan Ma’had Aly Persis di bawah empat Pengurus Pimpinan Daerah Persis yaitu PD Persis Kota Tasikmalaya, PD Persis Kabupaten Tasikmalaya, PD Persis Kab. Ciamis, dan PD Persis Kota Banjar, yang memprioritaskan kegiatannya dibidang Kajian Pendidikan Islam serta Program Belajar jarak jauh dari tahun 2005 sampai tahun 2013 dengan menggunakan tempat nomaden artinya pindah dari satu tempat ke tempat yang lain serta Izin pendirian Ma’had Aly pun tak kunjung terbit karena Peraturan Menteri Agama nya belum ada.
Seiring perjalanannya di tahun 2010 dibentuk Panitia pendirian perguruan tinggi, bersama pengurus empat PD. Persis mengadakan musyawarah, survei ke berbagai Madrasah dan pesantren dan sosialisasi dalam rangka pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Hidayah Tasikmalaya dengan Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) dan Prodi Ekonomi Syari’ah (EKSYAR), dengan harapan diterbitkan izin pendirian STAI Tersebut, namun hingga bulan maret tahun 2013 izin tersebut belum mendapatkan persetujuan.
Akhirnya pada tanggal 03 April 2013 terbitlah SK Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Nomor: 779 Tahun 2013). Tetapi itupun hanya di berikan kepercayaan satu Prodi yaitu Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) dengan wadah Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT Al-Hidayah Tasikmalaya). STIT Al-Hidayah terus mengembangkan Prodi tersebut hingga tahun 2016.
Pada tahun 2016 STIT Al-Hidayah terus mengembangkan sayapnya dengan mengajukan izin prodi baru yaitu Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) dengan SK Dirjen Pendis No 2604 Tahun 2017 dan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IQT) dengan SK Dirjen Pendis No 1354 Tahun 2017.
Sebagai salah satu Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) yang berada dalam koordinasi KOPERTAIS Wilayah II Jawa Barat, kini STIT Al-Hidayah Tasikmalaya terus berbenah dengan membenahi berbagai ketentuan-ketentuan yang berlaku, kinerja dan evaluasi yang berkesinambungan dengan harapan STIT terus berkembang pesat menuju perguruan tinggi yang berkualitas dan mandiri.